PEDOMAN.id – Jawa Tengah merupakan basis PDI Perjuangan untuk pemenangan pemilihan presiden 2024 bagi pasangan calon presiden Ganjar Pranawo – Mahfud MD. PDI Perjuangan dan partai pengusung serta relawan pemenangan paslon Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah siap tempur dalam pemenangan paslon Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
“Barisan banteng Jawa Tengah siap tempur kalau ada yang mau coba-coba dobrak kandang kita,” tegas Idrus Alhas, caleg DPR RI dari PDI Perjuangan kepada wartawan, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Idrus meyakini bahwa kerja-kerja lapangan yang dilakukan kader PDI Perjuangan, partai pengusung maupun relawan paslon Ganjar – Mahfud akan memantabkan derap langkah menuju kemenangan pilpres 2024.
“Kita terus menerus menyosialisasikan 21 program unggulan Ganjar – Mahfud dari mulai KTP Sakti, 17 juta lapangan kerja, kuliah gratis untuk anak prajurit & bhayangkara, sekolah dapat gaji lulus pasti kerja, hingga program bansos pasti lanjut tapi harus tepat sasaran. Itu disosialisasikan dalam kampanye kami di kampung-kampung, pertemuan terbatas maupun sosialisasi di posko-posko Ganjar-Mahfud,” terangnya.
Untuk diketahui, tren elektabilitas paslon Ganjar Pranowo – Mahfud MD mulai terkerek naik usai debat calon presiden maupun debat calon wakil presiden pada sesi debat pertama dan kedua. Dan khususnya, pada ajang debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024), paslon nomor urut 3 Ganjar – Mahfud dinilai paling menguasai permasalahan dibandingkan 2 kandidat capres lainnya. Hal ini berdasarkan hasil polling Litbang Kompas.
Polling Litbang Kompas mengungkapkan Ganjar mendapatkan nilai 7,4 dalam poin menguasai permasalahan. Lalu disusul capres nomor urut 1 Anies Baswedan 7,2 persen dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto 6,9 persen.
Dalam poin menjawab pertanyaan dengan benar dan lugas’, Ganjar dan Anies sama-sama mendapatkan nilai 7,4. Sementara Prabowo ada di posisi buncit dengan raihan 6,9 persen. Unntuk diketahui, debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1) malam mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik, dan politik luar negeri. (ndr/red)