Pengembangan Bandara Kualanamu dan Industri Pendukung untuk Kesejahteraan Masyarakat 

PEDOMAN.id – Kesiapan industri pendukung dalam menunjang pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu sebagai international hub akan berdampak pada perubahan kondisi lingkungan strategis.

Kemitraan strategis dengan skema BOT (Bulid-Operate-Transfer) ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.

AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51% saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49%.

Praktisi/Tokoh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sumatera Utara, Budhi Santri Kusuma, ST. MT. IPM. AER mengatakan, perubahan-perubahan tersebut harus mengacu pada Permenhub Nomor 39 Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Para stakeholder harus mempedomani dan mematuhi peraturan tersebut.

“Selama proses usaha ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat maka industri pendukung itu dapat berjalan,” ujar Budhi kepada wartawan, Kamis (16/12).

Selain itu, kata dia, untuk mendapatkan keunggulan kompetitif harus memperhatikan juga daya saing dari industri pendukung.

“Semakin baik iklim yang diciptakan maka semakin baik industri pendukung sehingga mendorong pengembangan bandara,” ungkapnya.

Kebutuhan dilakukannya kemitraan strategis Bandara Kualanamu sebagai upaya membuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan strategic partner kelas dunia yang dapat meningkatkan performa dan mempercepat pengembangan Bandara.

Untuk diketahui, GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis, dimana merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia. Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani. (adm/ndr)