PEDOMAN.id – SKK Migas menargetkan peningkatan investasi, zero decline dan eksplorasi yang lebih masif di tahun 2023. Langkah tersebut dilakukan agar industri hulu migas dapat terus berkembang di era transisi yang tengah berlangsung dan mendukung pembangunan di pusat maupun daerah untuk kesejahteraan rakyat, serta menjadi pondasi bagi peningkatan produksi migas dimasa yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro dalam paparannya sebagai keynote speech di acara Sharing session & gathering media di wilayah Kalimantan dan Sulawesi hari ini (1/8) di Yogyakarta.
Potensi hulu migas masih menjanjikan karena dari 128 cekungan yang sudah berproduksi baru 20 cekungan. Saat ini cadangan minyak mencapai sekitar 4,17 miliar barel dan gas sekitar 55 triliun cubic feet. Pada sisi lain, kebutuhan minyak dan gas terus meningkat, meskipun menurut rencana umum energi nasional (RUEN) prosentase kontribusi minyak dan gas menurun, namun dari sisi volume terus meningkat. Kebutuhan minyak dan gas di tahun 2050 meningkat 139% dan 298% dari kebutuhan saat ini.
Hudi menyampaikan bahwa di era transisi energi, peranan gas menjadi semakin kuat, karena dapat menggantikan energi fosil yang lebih tinggi emisi karbon nya seperti batubara untuk menggantikan pembangkit listrik dari batubara ke gas. Gas juga menjadi bahan baku industri yang meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Pemerintah telah menetapkan target peningkatan produksi migas nasional. Melalui RENSTRA IOG 4.0 SKK Migas telah menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan. Untuk mencapai target tersebut ada 10 pilars dan enablers, 25 key program, lebih dari 80 target dan lebih dari 200 action plan.
Investasi hulu migas terus mengalami peningkatan dan didorong untuk tumbuh lebih tinggi lagi di tahun 2023. Hudi menerangkan bahwa target investasi hulu migas 2023 mencapai US$ 15,5 miliar atau meningkat 28% dibandingkan realisasi tahun 2022. Target investasi hulu migas Indonesia lebih tinggi dibandingkan target peningkatan investasi hulu migas global yang mencapai 6,5%.
Dampak positif masifnya investasi memberikan hasil kinerja semester 1 2023 lebih baik dibandingkan semester yang sama 2022. Meskipun kita akui, SKK Migas dan KKKS harus bekerja keras di semester 2 agar target 2023 dapat tercapai. Hal yang menggembirakan adalah realisasi investasi yang meningkat 21%, hal ini menunjukkan daya saing industri hulu migas sudah semakin membaik sehingga tahun mendatang potensi investasi akan terus meningkat. Saat ini sudah ada KKKS yang mampu menahan decline produksi, bahkan ada beberapa KKKS yang produksinya sudah fase incline. Momentum tersebut terus dijaga oleh SKK Migas sehingga diakhir tahun 2023 diharapkan target-target yang sudah ditetapkan bisa tercapai, dan berdampak positif pula bagi peningkatan produksi di tahun-tahun mendatang.
Kemudian Hudi menunjukkan bahwa aktivitas utama eksploitasi hingga Juni 2023 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2022, hal ini memberikan optimisme bahwa peluang pencapaian target 2023 akan bisa dipenuhi. Kami berharap kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang masif tidak ada kendala di lapangan baik kendala perizinan, lahan maupun sosial, agar, target 991 sumur pengembangan menjadi program terbesar sejak tahun 2015 dapat direalisasikan.
Untuk mendukung pencapaian target 2030 maka cadangan migas harus ditingkatkan. SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi yang di tahun 2023 mencapai US$ 1,7 miliar terbesar sejak 9 tahun terakhir dan meningkat 112% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2022.
Hudi menyampaikan produksi gas kedepannya akan semakin meningkat, karena penemuan gas dan proyek-proyek hulu migas kedepannya akan lebih didominasi sektor gas. Saat ini dari 4 (empat) proyek strategis nasional, semuanya didominasi gas yaitu Jambaran Tiung Biru yang sudah onstream, BP Tangguh 3, Abadi Masela dan IDD. Produksi gas di Kalsul kedepan akan meningkat, seiring dengan kepastian kelanjutan proyek IDD dengan masuknya ENI menggantikan Chevron di blok tersebut.
Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Azhari Idris menyampaikan bahwa produksi minyak dan gas di wilayah Kalsul memberikan kontribusi yang besar bagi produksi minyak dan gas secara nasional. Khususnya di produksi gas, kontribusi KKKS di Kalsul mencapai sekitar 30% dari produksi gas nasional.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendorong kebutuhan migas di Kalimantan meningkat, begitupula kebutuhan akan gas untuk bahan baku industri di Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara. Azhari Idris mengharapkan dukungan dari media untuk bersama-sama mendorong situasi dan iklim investasi yang kondusif di Kalimatan dan Sulawesi, termasuk sektor industri hulu migas.
Azhari menyampaikan bahwa potensi migas di Kalimanta dan Sulawesi masih sangat menjanjikan, namun ada kendala-kendala semisal infrastruktur pendukung dari sumber migas yang masih kurang. Semisal di Kalimantan Tengah terdapat cadangan gas yang besar, namun untuk membawanya ke Kalimantan Timur dibutuhkan pipa gas yang panjangnya lebih dari 300 km. SKK Migas dan KKKS terus bekerja keras agar potensi yang ada bisa diproduksi dan berkontribusi bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat. (Sumber: Humas SKK Migas)