PEDOMAN.id – Presiden Joko Widodo resmi melantik Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan tersebut dilakukan usai pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024, pada Senin, 19 Agustus 2024.
“Terobosan yang sangat strategis, maju, modern,” kata M. Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden Joko Widodo periode 2019 – 2021 melalui keterangan resmi, Senin (19/8/2024).
Fadjroel menyambut positif dan sangat optimistis langkah Presiden Joko Widodo ini akan meningkatkan kinerja komunikasi Presiden dan lembaga kepresidenan secara efektif dan efisien di bawah satu kantor khusus yaitu Kantor Komunikasi Presiden yang dipayungi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Presiden, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2024.
“Sepanjang pengalaman saya sebagai Juru Bicara Presiden, tiadanya Kantor Komunikasi Presiden sebagai lembaga yang secara struktur utuh, lengkap, berdaya, dan spesifik serta tiadanya regulasi khusus yang mengaturnya, mengakibatkan kerja Juru Bicara Presiden sangat tidak efektif, tidak efisien, bahkan tanpa arah. Padahal Juru Bicara Presiden adalah ujung tombak strategis komunikasi presiden. Sekarang jelas dan tegas ada Kantor Komunikasi Presiden yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Ini keputusan sangat strategis yang pernah saya usulkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo ketika menjabat sebagai Juru Bicara Presiden,” kata Fadjroel yang saat ini menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan
Menurutnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan sekaligus mengelola komunikasi secara ilmiah berbasis data akurat, serta melaksanakan atau menyampaikan komunikasi dan informasi kebijakan strategis dan program prioritas presiden kepada Kementerian/Lembaga, serta unsur-unsur pentaheliks komunikasi seperti pemerintahan pusat dan daerah, perguruan tinggi, lingkungan bisnis, komunitas/publik, dan media massa. Dalam lingkup, di dalam negeri mau pun di luar negeri, tanpa kecuali.
“Mari kita sambut lahirnya Kantor Komunikasi Presiden ini, khususnya bagi akademisi dan praktisi dunia komunikasi,” tuturnya.
Fadjroel sekaligus mengimbau semua kalangan profesional (swasta dan pemerintah) dan akademisi di perguruan tinggi yang selama ini bergelut di dunia komunikasi dapat dilibatkan secara aktif dalam merumuskan sebuah Kantor Komunikasi Presiden yang ideal, yang perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, rasional dan profesional. (ndr/red)