Bertemu Presiden Jokowi, Fadjroel Bahas Diplomasi hingga Pilpres 2024

PEDOMAN.id – Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman menyampaikan
salam hormat dari Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev kepada Presiden Jokowi dan mengundang kunjungan kenegaraan ke Republik Kazakhstan. Fadjroel juga menyampaikan salam hormat Presiden Tajikistan Emomali Rahmon kepada Presiden Jokowi dan mengundang kunjungan kenegaraan ke Republik Tajikistan.

“Undangan tersebut dalam rangka menyambut 30 tahun hubungan diplomatik RI – Kazakhstan tahun 2023, serta 30 tahun hubungan diplomatik RI – Tajikistan tahun 2024,” ujar Fadjroel di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Fadjroel juga melaporkan kepada Presiden terkait terbitnya Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VoA) Biasa dan Elektronik (e-VoA) untuk penduduk Kazakhstan ke Indonesia. Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah pihaknya memaparkan langsung data potensi kerjasama ekonomi, sosial budaya dan politik di Kazakhstan kepada Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja Ditjen Imigrasi dibawah kepemimpinan Silmy Karim.

“Cepat sekali kerjanya Dirjen Imigrasi sekarang,” kata Presiden.

Fadjroel menyampaikan potensi 10,4 juta turis Kazakhstan, dan target tahun 2023 sebanyak 10,000 turis ke Bali. Sebab itu, dia melaporkan kerjasama khusus KBRI Astana dengan Kemenparekraf untuk menarik lebih banyak turis Kazakhstan ke Indonesia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta agar Dubes Fadjroel memperkenalkan berbagai destinasi utama lain yang ada di Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan. “Perkenalkan destinasi turis prioritas lainnya kepada turis Kazakhstan,” kata Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Di bidang ekonomi, mantan Komisaris Utama PT. Adhi Karya dan Komisaris PT. Waskita Karya tersebut melaporkan kenaikan nilai perdagangan Indonesia – Kazakhstan kepada Presiden.

“Alhamdulillah terjadi peningkatan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang cukup signifikan, yaitu dari USD215 juta (2021) ke USD600 juta (2022). Pada tahun 2023, kami menargetkan sebesar USD1 Miliar. Juga mendorong investasi lebih besar ke Indonesia khususnya ke IKN yang akan menjadi sister city Ibu Kota Astana”. ujar Fadjroel.

Dalam pertemuan tersebut, Fadjroel juga melaporkan semua Agreement dan MoU yang sudah selesai dan ditargetkan di tahun 2023. Presiden Jokowi meminta Fadjroel agar terus mendorong kerjasama antara Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan. “Agreement bisnis, ekonomi, investasi, turisme, olahraga agar segera diselesaikan,” kata Jokowi.

Terkait kerjasama internasional, Fadjroel melaporkan agar Indonesia segera menjadi anggota The Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA) karena CICA mewakili 25% GDP dunia dengan 28 anggota seperti Rusia, China, Turki, dll. Kepada Fadjroel, Presiden menyampaikan agar hal tersebut segera ditindaklanjuti bersama Menlu.

Mengakhiri pertemuannya, Fadjroel menyampaikan siap mengikuti arahan Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024. “Siapapun yang bisa meneruskan visi Pak Jokowi, menyelesaikan IKN dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan agenda Reformasi 1998, akan kami dukung sebagai Eksponen Reformasi 1998,” tutupnya. (adm)